Desentralisasi atau Sentralisasi?
Sepuluh tahun yang lalu, kita masih sangat ingat untuk memasang sebuah aplikasi di komputer kita membutuhkan salah satu dari media penyimpanan berikut:
- Disket
- CD/DVD (itu pun terbatas)
- Pasang langsung dari internet (masih sangat terbatas, tapi ke arah sana sudah ada).
Distribusi aplikasi saat itu masih desentralisasi. Artinya Anda dapat mengambil paket biner aplikasi tersebut tanpa harus memiliki kaitan langsung dengan produsennya. Misalnya, Anda dapat membeli aplikasi Microsoft Office di toko komputer terdekat, tidak harus langsung dari publisher (dalam hal ini Microsoft).
Aplikasi hari ini terdistribusi dalam metode tersentralisasi. Dalam kata lain: satu sumber utama untuk satu aplikasi. Contohnya adalah iTunes Store dan Google Play (dulunya Android Market). Semua aplikasi di iOS harus diunduh dari iTunes Store, tidak terkecuali. Consequently, semua aplikasi di iOS harus dipublikasikan di App Store. Anda tidak dapat memasang aplikasi kecuali dia tersedia di App Store.
Meski Google Play juga sebuah layanan app publishing yang tersentralisasi, sistem Android itu sendiri adalah landasan yang terbuka. Di Android Anda diizinkan untuk memasang aplikasi yang tidak tersedia di Android Market dengan mencentang "Allow non-market apps" di bagian setelan aplikasi.
Sistem sentralisasi dipilih karena: Satu tempat untuk mencari yang Anda butuhkan (dalam hal ini, aplikasi). Dulu yang harus cari di softpedia, atau getjar, atau apapun itu, sekarang tersedia di satu tempat terpusat.
Meski demikian, karena sentralisasi membutuhkan koneksi internet yang cepat, sistem ini baru populer akhir-akhir ini. Dulunya sistem sentralisasi ini juga sudah tersedia, namun bukan untuk app publishing. Misalnya Windows Update (dan btw, ppa pada linux juga sudah diimplementasi sejak lama).
Terdengar menyenangkan?
Sistem sentralisasi ini menjadi monopoli untuk app publshing. Google Play untuk aplikasi Android; App store; Samsung Apps; Windows Marketplace; dll. Tidak ada tempat lain! Tidak dimungkinkan lagi meng-host update center pada web kita sendiri. Tidak memungkinkan lagi membuat aplikasi privat (misal untuk perusahaan) yang memiliki publishing center yang tertutup.
Seharusnya, tidak ada yang 100% tersentralisasi (lihat contoh Android yang mengizinkan penginstalan aplikasi tidak dari Play). Kita akan coba lihat bagaimana perkembangan centralized app publishing.